Menyimpan Rahasia 2

1019 Kata

Langit mendung sore itu tampak dari balkon kafe lantai tiga sebuah tempat perbelanjaan. Sabda duduk berdua dengan sang papa sambil menikmati dua cangkir kopi. Mereka baru saja selesai melakukan pertemuan dengan seorang buyer dan beberapa investor. Pak Prabu memang ingin putra keduanya juga turun langsung menangani bisnis, tidak hanya sekedar menjadi akuntan saja. "Masmu Candra nggak bisa di andalkan, Da. Satu proyek papa nggak bisa ditanganinya dengan baik. Papa yakin kalau kamu juga mampu memegang tender. Dengan kemampuan akuntanmu sudah bisa Papa pastikan kalau kamu punya perhitungan yang jeli dalam proyek." Sabda masih mendengarkan Papanya bicara panjang lebar. Mengeluhkan kinerja kakaknya yang tak lagi memprioritaskan pekerjaan. Apa sebaiknya ia bicara tentang apa yang ia tahu? "Pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN