Bukan Pernikahan Biasa - Positive Thinking Melihat darah di telapak langan istrinya membuat Sabda tak kalah panik. Dia memandang ke arah spion samping, mencari celah untuk menepi dan berputar balik. "Sebentar, Sayang. Kamu jangan panik. Kita kembali ke dokter Eli." Setelah mobil menepi, kemudian Sabda mencari kesempatan hingga kendaraan sepi dan dia bisa berputar untuk kembali ke tempat praktek dokter Eli. Sedangkan Senja duduk bersandar dengan perasaan khawatir. Mobil telah berputar arah. Kemudian melaju lebih cepat daripada tadi. Sambil mengemudi Sabda berulang kali melihat ke arah istrinya yang tampak cemas. "Tenang, Sayang. Nggak akan terjadi apa-apa." Meski dirinya sendiri panik, Sabda berusaha menenangkan istrinya. Senja mengangguk sambil terus memegangi perutnya. Setelah mobil