Sarah melangkah pelan ke ruang makan begitu mendengar suara Papa mertuanya yang sudah duduk di kursi utama. Rambutnya diikat rapi ke belakang, dan ia mengenakan daster santai berwarna pastel, namun tetap sopan dan anggun. Di pelukannya, Alvano tertidur nyenyak usai menyusu. Wajah bayi itu terlihat tenang, nafasnya halus, sementara Sarah berjalan hati-hati agar tidak membangunkannya. “Sarah sayang!” seru Yoseph, Papa mertua Sarah, dengan suara hangat dan penuh semangat. Pria itu langsung berdiri dari kursinya begitu melihat menantunya datang. Tanpa ragu, ia menghampiri Sarah dan langsung merengkuhnya ke dalam pelukan yang erat dan tulus, seolah menyambut anak perempuannya sendiri, bukan hanya sekadar menantu. Sarah tersenyum sopan dan membalas pelukan itu dengan satu tangan, menjaga agar