Bab 102

1388 Kata

Kabar retaknya rumah tangga Sarah dan Kavindra akhirnya sampai juga ke telinga orang tua Kavindra. Awalnya hanya desas-desus pelayan yang berbisik-bisik, membicarakan betapa Sarah kini sering terlihat murung, betapa ia lebih sering mengurung diri di kamar dengan Alvano, betapa senyum yang biasanya menghiasi wajahnya sudah jarang muncul. Pelayan-pelayan itu tidak berniat menyebarkan gosip, tapi di rumah besar seperti itu, sulit menyembunyikan sesuatu. Apalagi Raisa, Mama Kavindra, sering datang untuk melihat cucu kesayangannya. Dari tatapan matanya saja, Raisa bisa membaca ada sesuatu yang salah. Pagi itu, Raisa duduk di ruang tamu rumahnya sendiri, ditemani suaminya, Ardi. Wajahnya gelap, matanya menyala penuh amarah. “Aku tidak habis pikir, Ardi. Anak kita itu… berani-beraninya menyakiti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN