Pagi itu, matahari belum sepenuhnya naik. Langit masih berwarna jingga keemasan, dan embun di dedaunan masih menetes perlahan, seakan enggan berpisah dari pagi. Udara terasa segar, menusuk hidung dengan kelembutan khas musim penghujan yang baru saja reda semalam. Sarah menoleh ke arah tempat tidur kecil di samping ranjang mereka. Alvano masih tertidur lelap. Wajah mungil itu terlihat damai, matanya tertutup rapat, dan bibir mungilnya sesekali menyunggingkan senyum kecil yang tidak sadar. Pipinya bulat, memerah, dan dadanya naik turun perlahan dalam irama napas bayi. Di samping Sarah, Kavindra sedang memasang kaus putih tipis dan menyisir rambutnya ke belakang. Gerakannya pelan, tidak terburu-buru. Wajahnya masih tampak mengantuk, tapi ada cahaya lembut yang memancar dari matanya saat ia