Tanggal 05 Agustus 2025 Pukul 23.20 malam Sarah duduk diam di depan laptopnya, mata sembab, hidung memerah, dan secarik tisu kusut di tangannya. Di layar, proposal baru dari tim dekorasi terlihat masih terbuka. Ia menatap satu demi satu referensi konsep yang berbeda dari awal, mencoba menerima bahwa aula impiannya yang dulu tak bisa dipakai lagi. Semua harus dibangun dari nol, semuanya serba baru. Padahal hanya tinggal tiga hari menuju tanggal 08 Agustus. Ia menghela napas, menatap jemarinya yang lelah mengatur ulang detail demi detail. Setiap kali mengklik file baru, matanya terasa panas. Impian yang ia rancang sejak tiga bulan lalu telah dirusak begitu saja oleh tangan kakaknya sendiri. Tangisnya pecah lagi. Sunyi malam jadi saksi. Di saat itulah Kavindra masuk ke kamar kerja kecil