Bahagia Yang Sesungguhnya

1538 Kata

“Sayang, kamu duluan ke mobil … aku mau bicara sama bu Isvara.” Cindya berdecak lidah tidak suka mendengar titah suaminya. “Ngapain kamu mau ngomong sama dia sih?” Ricky lantas menempelkan telunjuk di bibir agar Cindya tidak banyak bicara apalagi meninggikan suara karena masih ada Meysha bersama mereka. “Caca, peluk dulu maminya …,” kata Ricky membuat Meysha mendongak dari mainan yang sedang dia mainkan di atas meja. Meysha turun dari kursi menghampiri maminya, dia tahu kalau Cindya adalah maminya tapi tidak merasakan ikatan bathin sampai membuatnya ingin selalu bersama beliau. Cindya membungkuk untuk memeluk Meysha dan dibalas pelukan juga oleh Meysha dengan melingkarkan kedua tangan mungilnya di leher sang mami. Dia lupa pernah membentak Cindya tempo hari, namanya juga anak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN