“Eh mantu, sudah pulang?” sambut mamanya Cindya saat langkah Gaska sampai di ruang televisi. Di sana kedua orang tua Cindya sedang berbincang santai sambil menonton televisi ditemani teh hangat. “Iya Ma … Pa … Cindya di atas ya?” Gaska bertanya karena tidak melihat Cindya di sana. “Iya … sehabis makan malam tadi Cindya naik ke kamarnya, kamu sudah makan, Nak?” Pak Rudi yang bertanya, sebagai ayah mertua—beliau memperlakukan Gaska seperti anaknya sendiri mungkin karena menginginkan putra laki-laki. “Sudah Pak, tadi setelah meeting … Gaska makan malam dulu sama papi.” Mama dan papanya Cindya menganggukan kepala mengerti sembari tersenyum hangat. “Gaska nemuin Cindya dulu, Ma … Pa ….” Gaska pamit lantas menarik langkah menaiki anak tangga. Langkahnya menderap menuju kamar Cindya

