Mengkhawatirkan Perasaan Isvara

1177 Kata

Hampir seminggu lamanya Isvara didera gundah gulana. Bukan karena Gaska setiap malam harus pulang larut karena menemani sang mami di rumah sakit namun karena dia terbebani dengan hubungannya yang tidak baik dengan kedua mertua. Isvara sering berpikir dan suara-suara dalam benaknya menyuruh Isvara agar datang menemui kedua orang tua Gaska guna meminta maaf atas apapun meski yang tidak dia lakukan sekalipun agar hubungan mereka kembali terjalin baik seperti dulu. “Bunaaaa,” suara parau Meysha membawa Isvara dalam lamunan. “Sayang? Belum tidur?” Isvara turun dari atas ranjang memburu Meysha yang hendak masuk ke dalam kamarnya. “Caca takut bobo sendiri,” kata Meysha seraya menggisik mata menggunakan punggung tangan. “Ayo … Bunda temenin.” Isvara menuntun Meysha kembali ke kamar. Seperti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN