Cindya keluar dari bilik ganti dengan tubuh di balut gaun pengantin model ballgown. Gaska yang duduk di sofa tepat di depan bilik ganti langsung bisa melihat Cindya. ”Yang ini gimana?” Cindya bertanya antusias sementara ekspresi wajah Gaska tampak datar lantaran gaun yang Cindya kenakan sekarang adalah gaun ke tujuh. “Bagus,” jawab Gaska seperti jawaban sebelum-sebelumnya. “Jadi yang mana yang bagus? Kamu dari tadi bagus-bagus aja … semuaaa bagus.” Cindya jadi kesal. “Memang gaunnya bagus,” timpal Gaska, alih-alih memuji Cindya malah memuji gaun-gaun yang calon istrinya kenakan. Cindya berdecak lidah kesal, wajahnya memberengut. Gaska mengembuskan napas panjang, dia bangkit dari sofa. Di raihnya sebuah gaun dengan asal dari tangan seorang pelayan yang tadi sudah Cindya coba

