Isvara menatap sendu sebuah kotak besar berisi gaun, accesories, sepatu hingga tas seragaman khusus bridesmaid. Ada gemuruh kecil di d**a yang mengakibatkan sesak mengingat mulai hari ini pria yang dia cintai akan menjadi milik wanita lain. Mereka tidak akan pernah bersama untuk selamanya. “Tuhan, kenapa Engkau titipkan perasaan yang sulit sekali hilang kepada seseorang yang tidak bisa bersamaku di kehidupan yang hanya sekali ini?” Batin Isvara melirih pilu. Dibukanya kotak itu dan mengeluarkan seluruh isi, air mata mulai membendung di pelupuk tapi Isvara tidak boleh menangis karena riasan di wajahnya telah sempurna. Meski perih tapi jangan sampai ada satu bulir pun air mata yang menetes, dia telah berjanji untuk kuat menghadapi ini. Setelah mengenakan pakaian bridesmaid, Isvar

