Episode : Fase Hitung Mundur? (1) “Kamu nggak keberatan kalau kita lakukan lain kali saja kan Sayang? Ini adalah makam Mendiang Ibuku. Nanti-nanti saja ya, kita minta minta restu ke Beliau. Sekarang, sebaiknya kita langsung mengarah ke tujuan utama kita dulu,” bujuk Bagas. Kalimatnya terkesan ringan, namun sejatinya ada ketegasan yang terkandung dalam suaranya. Windy terkesiap mendengarnya. Ia tak menyangka kalau ‘makam’ dari Ibunya Bagas ada di situ. Bukannya makam Ibunya Bagas semestinya di area kebun yang ada di Bogor, ya? Bukannya Ibunya sempat tinggal cukup lama semasa hidupnya di sana? Eh, tapi aku nggak tahu juga sih, kan sewaktu di sana juga aku nggak diajak menyambangi makamnya. Mungkin memang benar, belum saatnya. Sudahlah, aku nggak perlu terlalu mendesak Cowok ini. Bisa