Episode : Firasat Yang Diabaikan Oleh Windy (3) Tidak lama kemudian, Bagas telah kembali dengan dua gelas berisi minuman berwarna merah. Entah mengapa, Windy seperti mendengar alarm tanda bahaya berdering lagi. Kali ini nyaring sekali. Bagai dibunyikan tepat di dekat telinganya. “Apa itu?” tanya Windy saat Bagas meletakkan kedua gelas tersebut di meja teras. Bagas mengembangkan senyum simpatiknya. Senyuman yang semenjak pertemuan pertama mereka, telah sanggup membuat hati Windy takluk.menyerah dalam balutan pesona yang ditebarkan Cowok itu. “Untuk merayakan hubungan kita yang akan segera kita beritahukan ke teman-temanmu dan Orang tuamu,” kata Bagas mantap. Lagi, rangkaian kata yang demikian indah, menggerus rasa khawatir