"Babe, i miss you so much." Ucap Lassie dengan manja di pelukan Ten.
"Me too gadis kecilku." Jawab Ten mencium puncak kepala Lassie.
Mereka baru menyelesaikan sesi bercintanya. Ten melakukan berkali-kali sampai Lassie meminta Ten untuk berhenti karena dirinya tidak memiliki tenaga lagi.
Ten setuju memberikan kekasihnya beristirahat sejenak, biasanya dirinya akan selalu puas dan candu saat bercinta pada Lassie. Tetapi kali ini dirinya masih belum terpuaskan, ada yang salah dengan dirinya?.
"Ada apa babe? Apakah kamu masih ingin melakukannya?" Tanya Lassie memainkan d**a telanjang Ten dengan membentuk pola lingkar.
"No baby, aku tidak ingin membuatmu kelelahan. Tidurlah aku akan membersihkan diri sebentar." Ucap Ten yang langsung turun dari ranjangnya menuju kamar mandi.
Lassie yang melihat kekasihnya sudah memasuki kamar mandi langsung menutupi matanya untuk tidur karena dirinya begitu lelah bercinta dengan Ten.
Setelah Ten mendapati Lassie tidur, dirinya keluar dari kamar menuju ruang kerjanya dan menghubungi seseorang.
"Bagaimana apa kamu sudah mengurusnya?"
"..."
"Bagus, aku ingin secepatnya di lakukan"
Setelah itu Ten tersenyum, menanti hari itu tiba. "Aku sudah tidak sabar, melihat reaksimu nanti?"
****
"Morning sweety." Ucap Brian yang mengecup kening Lisa lalu turun ke mata, hidung dan terakhir bibirnya.
Lisa tertawa mendapati ciuman Brian saat dia bangun. "Morning." Jawab Lisa dengan senyuman indah di wajahnya.
"Jadi sudah menentukan kapan untuk mengambil cuti untuk kita berlibur nanti?" Tanya Brian mendekap erat tubuh Lisa.
"Hmmm... Bagaimana hari selasa depan? Kamu bisakan?"
"Tentu saja, aku akan menyuruh sekretarisku untuk mengosongkan jadwal pada hari selasa depan sampai kita pulang dari liburan kita"
"Yess! Aku sudah tidak sabar kita berlibur kembali, aku ingin pergi ke Swiss. Di sana negaranya masih sangat asri dengan pengunungannya. Terima kasih Brian." Ucap Lisa sambil mengecup bibirnya malah di tahan oleh Brian dengan melumat bibir Lisa yang dalam.
Ciuman Brian turun perlahan ke leher jenjang, sambil tangannya menurunkan tali lingerie sehingga menampilkan p******a Lisa. Brian memeras p******a itu dengan kuat membuat Lisa mendesah nikmat.
Lisa memakai lingerie hanya jika pria itu adalah Brian, saat Ten menginap di Apartemennya, Lisa memakai piyama panjang saat tidur.
"I want you sweet heart." Ucap Brian dengan suara beratnya menahan gairahnya.
"Eat me baby" dengan suara sexynya Lisa mengatakan di telinga Brian untuk merangsangnya.
****
Lisa menuju bagian HRD untuk mengajukan cutinya untuk minggu depan. Lisa keluar dengan hati yang begitu senang, pengajuan cutinya di terima.
Lisa segera memberi tahu Brian melalui chat bahwa liburan mereka jadi. Brian membalas chatnya bahwa dia akan memesan tiket dan hotel untuk mereka.
Morgan yang melihat Lisa begitu bahagia langsung menghampirinya "Sepertinya kamu begitu bahagia?"
"Ah.. Itu benar, Aku mengajukan cuti beberapa hari untuk berlibur. Kalau begitu saya permisi Sr." Ucap Lisa lalu pergi meninggalkan Morgan.
"Lisa mengajukan cuti untuk berlibur." Gumam Morgan yang lalu pergi menuju HRD.
"Lisa, ini ada pekerjaan untukmu? Kamu akan menjadi stylish dari seorang bintang ternama." Ucap salah satu senior menyerahkan berkas kepada Lisa.
"Stylish? Tapi ini bukan pekerjaanku.."
"Stylish juga merupakan pekerjaan seorang Desainer, jika tidak bagaimana kamu bisa berkembang memadukan baju dan warna rancanganmu." Setelah berkata senior itu pergi meninggalkan Lisa.
Lisa membawa berkas itu dan membacanya. Dirinya akan menjadi stylish busana dari bintang terkenal, Lisa memijit dahinya, kenapa harus berurusan dengan orang industri hiburan? Padahal dirinya sudah aman selama ini karena tidak bertemu dengan Superstar menyebalkan itu.
"Dia sudah menerimanya?" Terdengar suara pria di dalam ponsel Ten yang sedang melakukan panggilan.
"Kerja bagus." Setelah itu menutup ponsel bersiap untuk melalukan pemotretan.
****
Hari ini adalah hari di mana Lisa menjadi Stylish, Lisa menjadi asisten Disa seorang stylish senior, Lisa akan membantu Disa dalam pekerjaannya kali ini. Untuk pertama kalinya Lisa datang ke tempat pemotretan, seseorang datang menyambut mereka dan membawa ke tempat mereka akan melakukan tugasnya.
"Jadi kamu yang bernama Lisa Spencer, karyawan magang yang telah mendepak Sintha dari perusahaan." Lisa yang mendengarnya hanya bisa diam, tak berkata apapun.
Disa terkekeh dan menatap Lisa dari atas kepala sampai bawah, "Pantesan Sintha tidak menyukaimu, kamu jauh lebih cantik darinya."
"Walaupun kamu lebih cantik tetepi dari pengalaman, bukanlah tandinganku." Lisa yang mendengar perkataan Disa tidak mengerti maksud dari perkataannya.
"Apakah kamu tahu nama bintang yang akan menggunakan jasa kita?" tanya Disa kepada Lisa. Lisa menjawab dengan menggelengkan kepalanya "Tidak."
"Tidak biasanya mereka menyembunyikan nama artis, ini pertama kalinya. Kira-kira siapa bintang artis itu? Apa.." ucapan Disa terhenti saat melihat seseorang masuk ke dalam ke ruangan mereka.
Orang yang pertama kali di lihat Lisa dan Disa adalah Agas. Mereka berdua terkejut saat mendapati Agas yang memasuki ruangan mereka. Mata Disa membinar melihat Agas, siapa yang tidak tahu Agas seorang manager dari Superstar Ten Roger. Sedangkan Lisa terkejut dan sudah bisa menebak siapa bintang itu.
Agas tersenyum saat melihat mereka, lebih tepatnya pada Lisa, "Kalian sudah datang, maaf sudah membuat kalian menunggu lama."
"Tidak, Tidak. Kami juga baru sampai. Apa kita akan menjadi stylish Mr. Roger hari ini?"
"Itu benar, kalian akan menjadi stylish dari Ten. Jadi persiapkan perlengkapan kalian?" setelah Agas keluar dari ruangan itu lalu tiba-tiba Disa menjerit histeris.
"Ahhh... Oh my god! Ini bukan mimpikan? Coba kamu cubit tanganku?" perintah Disa, "Auchhh.. Ini bukan mimpi!" ucapnya dengan wajah membinar.
"Aku harus tampil terbaik untuk menarik perhatian Ten, jika aku tahu dialah yang menjadi klien kita, aku tidak akan menggunakan gaun ini." ucap Disa kesel lalu terdengar suara robekan kain, Lisa tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Dina mengoyak bawahan gaunnya menjadi lebih pendek bahkan jika Disa menungging saja, dalamannya akan terlihat langsung.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Tentu saja memperbaiki penampilanku, aku harus terlihat menarik saat berhadapan dengan Ten. Dengan begitu aku bisa menjadi wanitanya." jelas Disa sambil memoleskan liptsik merah di bibirnya.