Masih Marah?

1091 Kata

Kinanti ragu apakah dia akan membantu pria yang tengah mabuk itu atau tidak, mengingat hubungan mereka yang canggung. Pada akhirnya dia memutuskan tidak mengambil tindakan apapun. Dimas sepertinya tahu bahwa Kinanti ragu membantunya. Dia lambaikan tangannya ke arah Kinanti, sambil membuka kancing di kerah bajunya, "Nggak perlu. Kenapa kamu belum tidur juga?" Kinanti diam dengan bibir mengkerut. Saat dia melihat Dimas berjalan menuju kamar, dia pun menjelaskan, "Aku makan terlalu banyak malam ini, jadi aku butuh waktu untuk mencerna makanan yang ada di dalam perutku." Dimas tertawa mendengar jawaban Kinanti. Aroma alkohol tercium dari tubuhnya, tetapi dia terlihat masih cukup sadar, "Napsu makanmu seperti napsu makan kucing." Kinanti tersipu dan canggung, kata-kata Dimas terdengar ambig

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN