Brutal Dimas

1036 Kata

Randi ragu-ragu sejenak, tetapi pada akhirnya dia menghela nafas lega dan berkata kepada Kinanti, "Baiklah, ayo kita pergi makan." Randi menutup keragu-raguannya, dia berbalik dan mengucapkan selamat tinggal kepada Dimas dengan sopan. "Pak Dimas. Hm … mungkin lain waktu kita bisa bertemu lagi." Angin sore itu cukup kencang hingga membuat ujung jas hitam Dimas bergoyang, tetapi itu tidak dapat mempengaruhi tatapannya yang semakin dingin. Dia tampak acuh tak acuh ketika Randi mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Tapi matanya mengikuti Kinanti, meskipun gadis itu tidak menoleh sedikitpun ke arahnya. "Baiklah, Randi. Tolong berhati-hati," ujar Dimas akhirnya. Randi dan Kinanti meninggalkan Dimas, bergegas memasuki cafe. Randi sempat menoleh ke arah Dimas sebentar, dalam hatinya dia mera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN