Dimas berpikir bahwa Kinanti memahami apa yang dia inginkan. Meski agak kecewa, dia tetap bersikap lembut saat mengungkapkan keinginannya. "Sayangku, kamu salah paham. Aku ingin kamu melepas celanaku, bukan ikat pinggangnya saja. Tugasmu belum selesai." Kinanti terdiam sejenak, dia tak punya pilihan selain maju lagi dan melepas celana Dimas, dan kini hanya menyisakan celana dalam hitam ketat yang menampakkan kejantanannya. Kinanti tidak berani melihat apa yang tersembunyi di balik celana dalam Dimas. Dia dengan cepat mengalihkan pandangannya dengan memiringkan kepalanya, lalu dia bertanya dengan polosnya. "Apa ini sudah ok?" Dimas menatap Kinanti yang patuh, yang berlutut di samping tempat tidur, bibir gadis itu semakin memerah dan giginya terlihat sangat putih karena latar belakangnya