Edwin terlihat bergegas naik ke lantai atas vila untuk mengunjungi Arsa. Pemuda itu memang sangat akrab dengan Arsa sebelumnya. Sementara Jarvis duduk di bangku halaman depan vila bersama Dimas, minum teh dan mengobrol. Kinanti sebenarnya tidak berniat mendengar percakapan di antara Jarvis dan Dimas, akan tetapi Jarvis adalah sosok yang tidak begitu peduli dengan keadaan sekitarnya dan selalu tertawa terbahak-bahak saat bersemangat, berlawanan dengan kepribadian Edwin yang pendiam.
Karena cara berbicara Jarvis yang urakan dan keras, Kinanti bisa mendengar pembicaraan keduanya yang membahas tentang kencan buta, dan terkait dengan Dimas, tetapi Kinanti tidak tertarik untuk mendengar. Dia memasuki gerbang halaman villa dan menyapa keduanya sambil mengangguk hormat.
“Pak Jarvis, Pak Dimas,"
