Tangan mungil Lify masih membekap mulutnya, dia menyaksikan jika lelaki terbalut hoodie hitam tadi menyeret tubuh Ferry agar pisah dari Maura. Sedangkan kekasih Melisa sedang merapikan penampilannya. Sampai sinilah Lify tidak bisa menebak apa yang akan terjadi. Karena sebenarnya, bagian ini yang harus dia cari petunjuknya. Lify ingat apa kata Putri waktu itu, jika neneknya dan Celia sibuk mengurus Melisa di rumah sakit hingga melupakan Maura yang sedang dalam bahaya. "Kamu bagaimana sih? Malah sampai mati begini?" "Aku kira dia keenakan tadi, ya mana tahu kalau dia punya asma." "Terus sekarang bagaimana?" Tanya lelaki terbalut hoodie hitam. "Bagaimana apanya? Ya kita bereskan sekarang jugalah." Kekasih Melisa sudah bersiap akan membawa Maura entah ke mana. “Lif...” “Hah... Hah... As