Semua Bisa dibicaraan Baik-baik

1147 Kata

Dita sepertinya benar-benar marah pada Saka. Wanita itu tidak sedikit pun mau menoleh dan berbicara dengan Saka. Dia hanya akan merespons masalah pekerjaan. Sedangkan Saka, tidak menyangka Dita bisa semarah ini. Mereka yang duduk sebelahan biasanya selalu mengobrol entah masalah apa pun, tapi pengecualian untuk hari ini. Dita bersikap dingin. “Jangan marah terus dong,” ucap Saka. Sebenarnya Dita mendengar, hanya saja dia masih tidak mau merespons. “Tapi tambah cantik, sih … rasa sayangku juga nggak luntur. Maafin aku dong.” Saka masih berusaha berbicara dengan Dita. Alih-alih menjawab, Dita malah semakin sibuk dengan pekerjaannya, bahkan telinganya dia pasang earphone agar tidak perlu mendengar ucapan Saka lagi. Namun, Saka tidak menyerah, dia lalu menuliskan sesuatu pada kertas HVS da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN