Setelah melewati badai yang seakan tak berujung, akhirnya pelangi menghias hidup Leandra. Dua minggu setelah menjalani perawatan intensif di bawah pengawasan tim medis, Tama pun diperbolehkan pulang. Tentu saja dengan kondisinya yang jauh lebih bugar.
Disambut dengan syukuran di rumah Vian, senyum lega tak lepas dari wajah Lean. Masih butuh waktu panjang untuk pemulihan, jadi Tama tetap dirawat susternya. Keinginannya untuk mengunjungi makam Kemala terpaksa belum bisa mereka kabulkan. Lean tidak ingin mengambil resiko karena kondisi papanya yang masih harus istirahat total.
Mimpi pun tidak pernah Tama bayangkan, justru mantan istrinya yang jadi penyelamat nyawanya. Tentu saja dia tahu Kemala tidak memberikan jantungnya secara cuma-cuma. Dia menukar dengan permintaan terakhirnya untuk te
