Hari ini Lean pulang lebih awal karena tadi pagi buta sudah berangkat untuk operasi dadakan. Alih-alih langsung balik ke rumah untuk istirahat, Lean justru memutuskan memberi kejutan dengan datang ke ke kantor suaminya. Tadi pagi kesayangannya itu sempat uring-uringan karena dipaksa berhenti saat sedang panas-panasnya. Apa boleh buat, nyawa pasien kan tidak bisa disuruh menunggu. Lean pamit pun Vian hanya merengut kesal, lalu bergelung di dalam selimut. Kenapa sedarurat itu? Karena pasien Lean yang masih di ruang ICU tiba-tiba kolaps mengalami pendarahan dan harus sesegera mungkin dioperasi lagi. Pasien dari kalangan penting yang tidak mungkin Lean serahkan penangannya ke dokter lain, karena sudah diwanti-wanti Dokter Sifa. “Bu …,” panggil Nova yang sedang menyetir membuyarkan lamunan L

