Zahira seperti tidak memiliki muka ketika dia di dudukkan di ruang tamu dan di saksikan semua kelurganya termasuk ibunya yang kini memndangnya dengan tatapan penuh kekecewaan. “Lihat kelakuan anak kesayangan ibu, dia berani mengkhianati pernikahan kami dengan sahabat saya sendiri!” ucap Arkan sambil menunjuk-nunjuk Zahira yang menunduk dan menangis sesenggukan. “Sebentar, Ar, kita dengarkan penjelasan dari mereka dulu khususnya Zahira. Apa alasan dia sampai berani melakukan ini dengan Zidan.” Zahira tetap menggeleng sampai kapapun jika ditanya dia akan menggeleng dan mengatakan tidak karena pada kenyataannya dia sama sekali tidak pernah punya pikiran untuk mengkhianati pernikahannya apalagi dengan Zidan. “Demi Alloh, aku nggak melakukan itu.” “Nggak usah bawa-bawa Tuhan! semua su