108

1644 Kata

Zahira berjalan sambil sesekali membenarkan posisi Alma yang tertidur dingendongannya. Argi dan Cici yang sudah berbaik hati mengantarnya sampai rumah Arkan langsung berpamitan pulang karena mereka baru saja mendapat kabar jika putra mereka terjatuh saat bermain. Sebelum mengetuk pintu utama Zahira berdoa dalam hati agar dia diberikan kesabaran yang lebih untuk menghadapi Arkan. Setelah beberapa kali mengetuk dan menunggu akhirny pintu utama terbuka. Penampilan Arkan yang biasanya selalu rapi kali ini terlihat sangat berantakan dan tak terurus bahkan tubuhnya terliahat lebih kurus. “Maaf mengganggu waktu istirahat kamu Mas Arkan.” “Mau balikin Alma?” Zahira menggeleng dan kembali membenarkan posisi Alma dingendongannya. “Aku mau ambil berkas-berkas milik aku, Mas. Kalau di perbol

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN