Setelah dia menyentuh perut Zahira untuk pertama kalinya Arkan terus menerus memikirkan bayi yang ada di kandungannya. Bahkan dalam tidurnya yang tidak panjang dia sampai mengimpikan dua bayi yang lucu-lucu sedang dia gendong. Setelah mengimpikan dua bayi itu dia tiba-tiba tersadar dan membuka matanya lebar. Ketika menoleh Alma dan Zahira masih sama-sama terlelap di sampingnya. Dia memandangi Zahira cukup lama, lebih tepatnya perutnya yang sudah terlihat lebih besar dari kehamilan pada umumnya. Keinginannya tak bisa di tahan untuk tidak menyentuh perut buncit itu. Setelah memindahkan Alma di paling ujung dia berpindah ke samping Zahira yang sudah tertidur pulas. Ketika tangannya bertemu dengan perut buncit Zahira hatinya terasa berdebar kencang. Otaknya mulai bergungsi dan berfikir l