113

1569 Kata

“Aku mah ikut kamu tapi kasih Alma dulu,” ucap Zahira final. Sebenarnya dia masih sakit hari dengan perlakuan Arkan kemarin, dan tak ingin sakit yang belun sembuh kembali di tabur garam dan menciptakan luka baru. Setelah Alma berada di dalam dekapannya barulah dia berjalan mengikuti Arkan masuk ke dalam rumah. “Apalagi yang pengen kamu bicarain? nyuruh aku nikah sama Mas Zidan atau sama Mas Faris atau pria mana lagi?!” Tantang Zahira sebelum Arkan memulai pembicaraan. Ekspresi Arkan menunjukkan keterkejutan melihat kemarahan Zahira padahal dia belum mengatakan apapun. “Biasa aja nggak usah teriak-teriak.” Zahira menahan kesal dan duduk sambil memangku Alma yang hanya diam sambil memeluk tubuh sang bunda. “Aku benar-benar sakit hati kalau caramu seperti itu. Nggak apa-apa kalau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN