"Berhenti, Zak!" pinta Yuri ketika mobil yang dia kendarai tidak berhenti di tempat yang semestinya. Biasanya, Yuri akan meminta pada Zakwan untuk mengantarnya sampai jarak seratus meter dari gerbang depan perusahaan. Zakwan tidak lantas menyetujui apa yang Nyonya mudanya minta, melainkan mendongakkan kepala menatap pada spion yang ada di atas kepala. Melirik pada Erik untuk meminta persetujuan majikannya. Tanpa Zakwan menjawab, Erik sudah membuka suara. "Ngapain berhenti di sini? Kamu akan kejauhan jalannya, Yuri!" "Tidak apa. Sudah biasa begitu, kok!" Erik berdecak. Tidak menggubris permintaan istrinya. "Masuk saja, Zak!" Mata Yuri melotot. "Paman Erik!" Dengan tanpa rasa bersalah, Erik menatap Yuri, "Kenapa? Apa yang kamu takutkan jika orang lain tau kamu diantar oleh mobil mewa