"Yuri, kakek pulang dulu. Jaga diri baik-baik. Jika membutuhkan apapun jangan segan menghubungiku." "Siap, Kek. Kakek juga hati-hati di jalan." Erwin memasuki mobil. Yuri melambaikan tangannya mengiringi kepergian mobil yang membawa Erwin. Pria tua itu masih memperhatikan dari kaca spion bagaimana Yuri yang masih berdiri di sana sampai mobil yang beliau tumpangi menghilang keluar dari dalam gerbang. Erwin mengeluarkan ponselnya, menghubungi Erik tapi sayang sekali tidak diangkat. Erwin mengirimkan pesan pada putra bungsunya itu. [Sudah waktunya kau kembali ke Indonesia, Rik. Tidak hanya perusahaan yang membutuhkan kamu. Tapi juga Yuri.] Setelahnya, Erwin memasukkan kembali ponsel ke dalam saku bajunya. Mengembuskan napas panjang. Sebenarnya ada banyak hal yang menggangu pikirannya. M