145:ARGA-WE DID IT!

2203 Kata

Ibu dan Ayah loading sejenak mendapati gue dan Ayra yang bersembunyi di balik dinding samping bangunan. Bingung pasti! Ngapain coba kan di tempat sempit dan remang begini? Lalu … kedua tangan Ibu naik ke pinggang, disusul dengusan keras. Kalau Ayah, justru nahan ketawa. “Ibu nanti aja marahnya, perut Ayra sakit,” rengek istri gue, ada ngekeknya juga. Pasti dia pun ngerasa amsyong bisa ketauan pas lagi ngintip. Kayaknya gue mesti minta ophthalmologist stand-by, kali-kali anak gue atau jangan-jangan gue dan Ayra bintitan dalam waktu dekat. “Ada kendaraan ngga, nak Arga?” tanya Ayah, beliau meraih kedua lengan Ayra, menjaga istri gue kala melangkah, kemudian merengkuhnya di titik temu. “Ada, Yah. Arga ke rumah Alden’s dulu ya, Yah?” tanggap gue. “Oke.” “Lama ngga? Kalau lama biar Ayra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN