Papa masih baik banget nungguin sampai personil terakhir keluarga itu masuk ke mobil. Oops, dua unit taksi online lebih tepatnya. “Emangnya mereka mau nginap di sini, Bang?” tanya Ayra yang sudah kembali duduk di samping gue. Andara pindah, nungguin Papa di posisi kebesarannya. Ngga kok, lo ngga salah baca. Living room kami ini terdiri dari dua sofa tiga dudukan yang saling berhadapan. Menempel dengan sisi dinding yang memisahkan ruangan ini dan halaman belakang, berderet tuh kursi-kursi tunggal tambahan – dari bean bag sofa, kursi goyang, armchair, sampai ottoman. Nah Papa, selalu duduk di sofa panjang yang menghadap tangga, di dudukan sebelah kiri. Kalau misalnya gue atau siapa pun ngedudukin, pasti kami disuruh geser. Mau kita ganti sepuluh kali pun sofa tersebut, posisi dudukan Raja

