Kenanga mengurai pelukannya pada Jayden. Ia memandang luka yang masih diberikan plaster di pelipis pria itu. Meksipun seperti itu wajahnya masih sangat tampan seperti biasa. "Terima kasih sudah datang," ucap Jayden lembut, sejak beberapa waktu tidak bertemu ia merasa hidupnya benar-benar kosong tanpa wanita mungil ini. "Aku senang kau sudah sembuh," ujar Kenanga tak kalah lembutnya. "Semoga kau juga selalu baik-baik saja," sambungnya kemudian. "Aku akan selalu baik-baik saja asal kau dan anak kita juga baik-baik saja," sahut Jayden mengusap perut Kenanga yang membuncit. Kenanga tersenyum tipis, sentuhan dari tangan besar itu nyatanya sudah lama tak ia rasakan. Kini tangan itu bergerak pelan dengan gerakan memutar membuat perasaan yang tidak bisa Kenanga ungkapan. "Sebenarnya, aku data