Kenanga duduk diam memangku tangannya di taman. Kini ia sedang ditemani Marka yang juga hanya diam saja. Pria itu seperti memberikan waktu untuk Kenanga menenangkan dirinya sendiri tanpa ada niat untuk menganggu. Kenanga tiba-tiba tertawa kecil dengan air mata yang mengalir. "Aku pikir bisa setegar dulu saat mengejar cintanya. Tapi ternyata aku kalah." "Aku bukan ingin membela dia disini. Tapi masa lalu dia itu benar-benar sakit. Keluarga dibunuh dan didikte sejak kecil untuk jadi sempurna. Jay hidup dalam dendam sama orang yang dia cintai. Menurutku itu nggak mudah, dia mengesampingkan semua perasaan dan egonya waktu itu." Marka menjelaskan perlahan, sangat berhati-hati pastinya agar tidak memperumit segalanya. "Cara yang diambil juga salah, dia hancurin Agatha karena dendam yang sebena