Bab 18. Pelukan Tiba-tiba

1009 Kata

Jayden bangkit dari posisinya. Telepon Marka dengan suara mendesak membuat ia tahu jika ada masalah yang cukup penting. Dengan tergesa ia mengambil pistol yang semula ditaruh di nakas. Tangannya juga menyambar jas dan ingin segera dikenakan. Namun, sebuah tangan mungil tiba-tiba menarik kemejanya dari belakang. "Mau kemana?" Kenanga bertanya seraya memandang mata Jayden. "Bukan urusanmu. Tidurlah, banyak hal yang perlu kau lakukan besok pagi," tukas Jayden sedikit tak sabar. "Aku ikut." Tanpa menunggu persetujuan, Kenanga melompat dari ranjang karena ingin ikut Jayden. "Ikut kemana?" Jayden melotot kesal, apalagi yang wanita ini inginkan pikirnya. Kenanga mengangkat dagunya. "Yang akan kau lakukan, aku akan ikut." "Ck." Jayden mendorong wanita itu perlahan. "Ini bukan hal yang bisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN