Jayden tertegun saat melihat Kenanga beberapa kali membolak-balikkan tubuhnya dengan tak nyaman. Wanita itu mungkin terlalu kelelahan sampai pintu lupa untuk dikunci. Jayden melepaskan mantel tebal yang dikenakan serta sepatunya, perlahan mendekat ke sisi ranjang lalu merebahkan tubuhnya di samping Kenanga. Secara impulsif ia segera melingkarkan tangannya pada tubuh mungil itu. Mendekapnya erat seraya memejamkan matanya menahan tangis. Ternyata selama ini ia memang sangat membutuhkan wanita ini. "Maafkan aku," bisik Jayden diliputi sesal yang sangat menyesakkan d**a. Memeluk Kenanga benar-benar erat sekali meluapkan segala rindu dan sesalnya selama ini. Kenanga yang sudah terlelap cukup terganggu akan suara tangis itu. Perlahan ia membalikkan tubuh hingga kaget saat melihat seseorang ya