Bab 15. Sakit, Walau Tak Retak

1125 Kata

Kenanga tersenyum sinis mendengarnya, entah kenapa ia begitu kesal sekarang. Pria ini memang gila, jika memang tidak boleh jatuh cinta, untuk apa terus mendekat dengan segala kepeduliannya. Kenanga menatap Jayden sedikit tajam. "Bagaimana kalau aku mengatakan sudah jatuh cinta padamu?" Terkejut? Pastinya. Jayden benar-benar terkejut mendengar perkataan Kenanga. Pandangannya semakin intens kepada wanita ini. Tangannya yang semula mengelus rambut Kenanga perlahan turun mengusap tengkuknya. "Kau tau siapa aku?" Jayden mengulas senyum smirk. "Semua itu tidak penting untukku," sahut Kenanga cepat. Katakanlah dirinya gila, ya memang dia gila. Namun bagi Kenanga, setiap larangan yang diucapkan seperti perintah yang harus dilaksakan untuknya. Usapan tangan Jayden berakhir ke bawah sampai ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN