Hari sudah berganti. Kenanga duduk di kamar dengan perasaan yang kacau. Kejadian semalam membuatnya terngiang-ngiang akan kekejian Jayden. Perasaan takut itu ada, membuat Kenanga dilanda kebingungan yang luar biasa. Seharusnya Kenanga menyingkir jauh-jauh dari Jayden, namun hatinya justru ingin tetap tinggal. Rasa khawatirnya jauh lebih besar dari rasa takut itu. Kenanga menghela napas panjang. Ia berencana ini berbicara dengan Jayden mengenai masalahnya kepada pria itu. Setelah membersihkan diri, Kenanga keluar dari kamarnya. Diluar ternyata cukup sibuk, beberapa pelayan tampak menunggu di depan kamar Jayden. Lalu Marka terlihat sibuk dengan ponselnya. Dahi Kenanga berkerut, perlahan mendekat untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. "Marka, ada apa ini??" tanya Kenanga. "Jayden dema