Pegangan Kenanga pada piring kotor itu terlepas. Suara dingin dibalut dengan nada penuh godaan itu membuatnya seketika meremang. Memberanikan diri melirik ke arah Jayden yang ternyata sudah menunggu dengan tatapan mata mendamba. Bibir Kenanga menipis, gagal mencerna ucapan Jayden barusan. Namun, sebelum ia melakukan reaksi apa pun, tubuh mungilnya sudah disambar oleh tangan kekar itu hingga terjatuh ke pangkuan. "Ja-y lukamu!" Kenanga terperanjat saat melihat tingkah Jayden yang sembrono. Jayden mengabaikan kekhawatiran itu, meraih dagu Kenanga agar menatap wajahnya. "Berulang kali aku sudah mendorongmu menjauh, kenapa kau terus mendekat? Kau memang wanita keras kepala," tukas Jayden. Kenanga menekan bibir, posisinya cukup tak nyaman saat merasakan sesuatu yang mengganjal dibawah b****