“Dihabiskan dulu obatnya, Bu,” ucap Dokter Iwan dengan sabar. “Nanti panasnya juga turun. Jangan panik begini. Tidak baik jika balita diberi obat yang berbeda-beda,” tutur Dokter Iwan dengan sabar. Sovia hanya diam, namun hatinya sangat gundah. Sovia menggendong Reva kembali. Meskipun masih penasaran dan tidak puas dengan jawaban Dokter Iwan, Sovia terpaksa meninggalkan ruang pemeriksaan. “Bilang sama mama, Reva,” desah Sovia resah, setelah hanya berdia di dalam mobil. “Kau sakit apa sebetulnya? Badanmu panas, tapi dokter bilang kau tidak sakit apa-apa ....” “Jadi apa obat yang bisa menyembuhkan Reva?” pikir Sovia gundah. “Kalau obat dokter tidak mempan juga?” Sebesit naluri menyeruak di hati kecil Sovia. Detik itu juga ia memutar mobilnya yang tengah melintas di jalan raya. “Baiklah,