Arga sudah selesai mengurus Galang. Galang sudah ditangani oleh Dokter Spesialis Anak. Galang harus mendapatkan perawatan intensif, jadi dia harus opnam. Arga mencium pipi Galang yang sudah tertidur pulas. Mungkin karena obat yang tadi di berikan, jadi Galang sudah tenang sekarang. “Maafin papa ya, Nak? Papa sudah membuat kamu dan mama kamu menderita. Papa egois, papa bukan papa yang baik, Nak. Tega sekali papamu ini, memisahkan kamu dengan mamamu. Maafin papa,” ucap Arga dengan lirih. Arga mengambil ponselnya. Dia mencoba menghubungin Diska. Dia tadi sempat minta kontak Diska saat bertemu di depan ruang administrasi. Arga langsung menghubungi Diska untuk menanyakan kabar Sovia. “Gimana Sovia, Dis?” “....” “Oke, aku segera ke sana.” Arga langsung mengakhiri panggilannya dengan Diska