50. Dasar Pengantin Baru!

1878 Kata

Jantungku terasa seperti akan lepas, karena begitu aku bangun, aku sudah mendapati ada kepala di bawah daguku. Aku melirik jam dinding, dan ternyata saat ini sudah jam setengah sebelas siang waktu setempat. Perlahan aku mundur, mencoba untuk melepaskan diri. Pipiku seketika memanas setelah sadar kalau apa yang aku pakai kembali berakhir mengenaskan di sudut ranjang. Mas Arfa ini benar-benar! “Jangan pergi dulu...” aku kembali tersentak ketika badanku ditarik mendekat. “Aku mau mandi—“ “Setengah jam lagi.” Tiba-tiba saja, Mas Arfa membuka matanya, lalu mendongak. “Apa?” tanyaku sambil mengeratkan selimut. Mas Arfa menggeleng, lalu kembali menarikku mendekat, setelah sebelumnya dia mengubah posisi kami. Saat ini, kepalaku dia bawa tiduran di lengan atasnya. Aku semakin mengeratka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN