53. Pagi-pagi

1911 Kata

“Enggak mual lagi kan, Mas?” tanyaku begitu masuk kamar sambil membawa bubur, sementara Mas Arfa tampak sudah mandi dan berganti pakaian. “Enggak, Na.” “Ini makan bubur aja, dijamin aman dari daun jeruk. Maaf, ya?” Mas Arfa menggeleng. “Jangan minta maaf, aku beneran enggak papa.” “Ya udah, ini makan dulu.” Aku duduk di sofa, dan Mas Arfa segera menyusulku. “Kalau mau nyuapin, aku enggak nolak.” “Oke, sini aku suapin.” Mas Arfa terkekeh, lalu mulai membuka mulutnya. “Aaa...” “Ngomong-ngomong, tadi enggak pertama kalinya aku masak pakai daun jeruk loh, Mas,” ujarku di sela-sela menyuapi Mas Arfa yang tampak lahap, meski menunya hanya bubur. “Sebenarnya dari kecil aku emang enggak suka daun jeruk, tapi kalau dikit masih toleran. Yang tadi kerasa banget, makanya perutku lang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN