“Ya Tuhan, kamu bukan sekadar cantik. Tapi hatimu juga luar biasa baiknya. Sekali lagi, saya ingin berterima kasih padamu, Lusi,” kata Kartika yang sangat menyambut hangat Lusi. Lebih tepatnya Lusi yang berhasil diajak ke ruangan perawatannya oleh Dwiki. “Sejujurnya ini hanya kebetulan, Bu. Dan aku nggak keberatan sama sekali merelakan taksiku waktu itu,” balas Lusi. Walaupun ia kesal pada anaknya, bukan berarti ikut kesal dan melampiaskan kekesalannya pada ibunya yang tak bersalah. Ya, Kartika hanyalah wanita paruh baya yang tentu saja tidak tahu kelakuan anaknya. Hal itulah yang menjadi pertimbangan Lusi sehingga bersedia menemui Kartika untuk mendengarkan sendiri ucapan terima kasih dari wanita paruh baya itu. “Saya dengar kamu adiknya owner Radiant Rose, ya?” “Lebih tepatnya adik i