Siap Izin, Komandan. Saya benar-benar tidak terima dengan apa yang di lakukan oleh Istri Bang Bowo dan juga istri Bang Ikhsan terhadap istri saya. Apa salah istri saya di sini sampai-sampai mereka menghina istri saya dengan tuduhan yang tidak-tidak." Suara Sabda terdengar begitu berat sarat akan emosi, nafasnya bahkan naik turun dengan cepat sedari tadi aku selesai bercerita, entah apa yang di pikirkan Sabda saat tengah hari tadi dia kembali ke rumah dan menemukanku menangis tersedu-sedu dengan Mbak Alim yang menenangkan, dan mendengar apa yang terjadi padaku karena ulah korban pelakor di rumah tangga mereka, tanpa berpikir panjang, pria yang memberikan namanya untukku tersebut langsung melaporkannya kepada Sang Komandan Batalyon. Namun aku merasa melapor pada beliau pun hanya akan mempe

