BAB-55. INDUKSI. KIA sekali lagi memandang wajah Reta. Dia merasa sangat bersalah saat sahabatnya itu minitikkan air mata. Sesaat Kia ingin sekali menyingkirkan semua rasa bersalahnya demi keselamatan Reta. Dia hanya ingin ada orang lain yang menemani dirinya karena sebenarnya Kia hanya takut jika terjadi sesuatu dengan sahabatnya itu. Namun rupanya perasaan egoisnya itu perlahan memudar. Kia menghela napas pendek kemudian meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Ia menghampiri Reta, memeluk wanita itu dengan penuh kasih sayang sembari mengucap kata maaf berkali-kali. “Aku tidak akan menghubungi Kia. Jangan menangis seperti ini, Reta. Kamu membuatku merasa bersalah.” “Aku hanya takut orang-orang membicarakan tentang kehamilanku.” “Aku setuju denganmu,” Kia mengelus bahu sahabatnya. “