Bab 24.2: Kompromi

602 Kata

Setelah kejadian makan mi instan itu, Ruby jadi lebih sering bertemu Julian, kadang sekadar makan siang berdua. "Lo sama Devian gimana?" tanya sang pria. Ruby menggeleng. Bahkan ia sendiri tak tahu perasaannya kepada si pria yang sedang berusaha dilindunginya dari jangkauan Julian itu. Perasaan di hatinya seolah-olah pudar dan lenyap hingga tiada tersisa. Julian menatap Ruby tanpa berkedip demi mendapatkan penjelasan. Akan tetapi, gadis itu malah menundukkan wajah dan menggeleng lagi. Seperti di ambang keraguan yang tidak bertepi. Suasana siang itu lumayan sejuk dan enak dinikmati sambil menatap laut bagitu. "Jangan mulai nanya yang aku susah jawabnya!" Julian mengangguk setuju. Ia juga tak mau tahu lebih banyak lagi. Tadinya Julian hanya ingin mencairkan siang. "Ya udah nany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN