Persidangan kasus kekerasan kepada Devian sudah menghasilkan vonis. Di sana diputuskan bahwa Julian bebas dari tuntutan. Demikian pula rekan-rekannya. "Terima kasih sudah jadi kebanggaan Papa!" Kalimat itu kembali keluar dari bibir Hartawan. "Papa jangan muji Devian terus," ujar Devian. "Papa enggak muji, Dev," kilah si pria tua. Keduanya tersenyum ceria. Keduanya senang karena akhirnya Julian bebas. Bahagia. Sementara itu, Julian tak ada ekspresi berbeda. "Mampir ke rumah, ya, makan bareng keluarga!" Julian tak ada semangat untuk sedikit berbasa-basi. "Males." "Udah lama banget kami berharap ini terlaksana." Julian benar-benar malas meladeni si mama. "Kalian makanlah seperti biasa," ujar Julian. "Kenapa kamu masih terus begini, sih, Lian?" Elizabeth tak habis p