Hubungan Devian dan Julian sudah di ujung tanduk, sampai-sampai kedua orang tua mereka berkali-kali campur tangan supaya anak-anak itu kembali rukun. Di samping itu, Ruby dan Devian kian dekat. Julian tahu Devian dan Ruby menjalin hubungan. Otak licik Julian bermain. Ide muncul. Julian berniat menghancurkan kedua orang itu, terutama Devian. Tangan si pria berkemeja putih itu mengepal. "Selamat sore, Pak Julian, orang yang Bapak tunggu sudah datang," lapor si karyawan. "Suruh tunggu sebentar!" perintah Si Bos. Julian tersenyum samar. Bayangan si kakak yang babak belur sudah masuk ke otaknya. Ia membayangkan Devian kesakitan sambil tersenyum. Julian kemudian keluar ruangannya dengan semangat. Apalagi saat mata tajamnya menangkap sosok yang tadi datang sedang menunggunya. Semua