Besok sorenya, saat Ruby keluar dari kantor. "Makan malam, yuk, By!" ajak sebuah suara. Ruby awalnya tidak menggubris. Biar saja orang itu lelah meledeknya. Lagi pula Ruby tak ingin begitu peduli jika ada semacam rayuan para laki-laki di jalanan. "Astaga!" "Sombong banget enggak mau jawab, sih!" "Julian jangan kayak orang gila!" bisik Ruby. Julian tersenyum mengejek. Ia senang bisa membuat gadis itu sedot. Apalagi jika sampai ke telinga sang kakak. Tak ada yang tahu ujung dari perkelahian itu. Mungkin saja Julian kalah. Mungkin juga sebaliknya. Julian Aditama hanya manggut-manggut. "Orang gila atau bukan, memang aku peduli?" Julian benar-benar senang Ruby kena jebakan. "Sebenarnya apa masalahnya?" tanya Ruby. "Memangnya apa masalahnya?" balas Julian. "Stop jadi peng