Devian terlihat agak terburu-buru ke arah makam Jovanka. Beberapa blok dari tempat Jovanka terbaring, mata Devian seperti menangkap seseorang yang begitu akrab. Ruby. Benar sekali. Ruby tampak bersimpuh di salah satu makam. "By!" Ruby menoleh mendengar panggilan itu. Matanya yang sembap itu tidak ingin ditampakkannya. Berkali-kali tangan Ruby berusaha ke mata. "Kamu kenapa di sini?" tanya Ruby ke Devian. "Aku pengen banget ke sini," jawab si pria. Memang benar, Devian merasa tiba-tiba ingin sekali ke makam itu setelah sekian lama absen. Ternyata justru ia mendapati Ruby ada di sana. Meratap di sebuah makam yang bernama Win. Devian ikut bersimpuh di samping si gadis. Devian menatap hamparan bunga di depannya. Tangannya terulur ke samping. Ruby rebah di bahu lebar Devia