Bab 21.1: Rindu

297 Kata

Malam minggu ini Ruby hanya diam di rumah sambil menonton televisi. Ia juga tak keluar kamar setelah makan malam bersama sang mama tadi. Tak ada bahasan spesial yang dibahas saat mereka makan. Ruby sedang memikirkan nasib pria yang akhir-akhir ini menemani hari-harinya. Devian adalah pria yang baik. Ia juga terlihat bertanggung jawab. Karisma yang dimilikinya kadang membuat si gadis merasa begitu terbuai. Apalagi melihat kesetiaan Devian ke Jovanka. "Ruby tidur apa belum kamu?" tanya mamanya. "Belum." Ruby dengan enggan menutup buku yang tadi ada di tangannya. Buku itu tidak dibaca dengan serius karena si gadis lebih banyak melamun. Bahkan sejam saja ia tak kunjung berganti itu halaman bukunya. "Ada yang cari, tuh!" teriak mamanya lagi. "Siapa?" Ruby menyugar sejenak, lal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN